Rumah Adat Kalimantan Tengah (Rumah Betang)

1.1.       Pengertian

Rumah Betang adalah rumah panjang yang merupakan rumah adat suku Dayak (Ngaju) di Kalimantan Tengah, yang terdapat di berbagai penjuru Kalimantan, terutama di daerah hulu sungai yang biasanya menjadi pusat pemukiman suku Dayak, dimana sungai merupakan jalur transportasi utama bagi suku Dayak untuk melakukan berbagai mobilitas kehidupan sehari-hari seperti pergi bekerja ke ladang dimana ladang suku Dayak biasanya jauh dari pemukiman penduduk, atau melakukan aktifitas perdagangan (jaman dulu suku Dayak biasanya berdagang dengan menggunakan system barter yaitu dengan saling menukarkan hasil ladang, kebun maupun ternak).

 

Gambar 1.1 Ruang Betang

(Sumber : http://danikamalia.blogspot.com/2014/01/rumah-betang-kalimantan-tengahbag2end.html )

 

Lebih dari bangunan untuk tempat tinggal suku dayak, sebenarnya rumah Betang adalah jantung dari struktur sosial kehidupan orang Dayak. Budaya Betang merupakan cerminan mengenai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari orang Dayak. Di dalam rumah Betang ini setiap kehidupan individu dalam rumah tangga dan masyarakat secara sistematis diatur melalui kesepakatan bersama yang dituangkan dalam hukum adat. Keamanan bersama, baik dari gangguan kriminal atau berbagi makanan, suka-duka maupun mobilisasi tenaga untuk mengerjakan ladang. Nilai utama yang menonjol dalam kehidupan di rumah Betang adalah nilai kebersamaan (komunalisme) di antara para warga yang menghuninya, terlepas dari perbedaan-perbedaan yang mereka miliki. Dari sini kita mengetahui bahwa suku Dayak adalah suku yang menghargai suatu perbedaan. Suku Dayak menghargai perbedaan etnik, agama ataupun latar belakang sosial.

Rumah betang mempunyai ciri-ciri yaitu; bentuk Panggung, memanjang. Pada suku Dayak tertentu, pembuatan rumah panjang bagian hulunya haruslah searah dengan Matahari terbit dan sebelah hilirnya ke arah Matahari terbenam, sebagai simbol kerja-keras untuk bertahan hidup mulai dari Matahari tumbuh dan pulang ke rumah di Matahari padam.

 

1.2.       Ruang Pada Rumah Betang

 

Gambar 1.2 Ruang pada rumah betang

(Sumber : http://danikamalia.blogspot.com/2014/01/rumah-betang-kalimantan-tengahbag2end.html )

 

Ruang pada rumah Betang suku Dayak Ngaju, dapat dikelompokan dalam 3 bagian, yang pertama ruang utama rumah, yang kedua ruang bunyi gong, dan yang ketiga adalah ruang ragawi yang tidak kelihatan. Ruang utama adalah ruang yg mehubungkan manusia dengan alam surgawi. Ruang kedua adalah ruang yg menghubungkan manusia dengan penghuni surgawi, dan yang ketiga adalah ruang surgawi yang juga adalah ruang ragawi. Sementara itu kematian adalah hal terpenting dalam kehidupan masayarakat suku Dayak Ngaju, karena melalui kematian maka roh seorang Dayak dapat diberangkatkan ke dalam alam sorgawi, melalui upacara Tiwah. Dimana didalamnya terdapat ritual tabuh yang bermakna penyucian.

Tulisan ini mengetengahkan keberadaan ruang-ruang tersebut pada rumah Betang di desa Tumbang Malahoi dan betang Koktik yg menunjukan kesamaan gambaran akan cara berarsitektur yang unik untuk mencapai pembentukan ruangnya. Melalui indetifikasi ruang-ruang pada rumah Betang dan dengan memahami bagian-perbagian bengunan rumah Betang secara arsitektural, kemudian menghubungkannya dengan cara berankatnyaroh ke alam surgawi dalam ritual Tabuh pada upacara Tiwah dapat dipahami bahwa, makna ruang pada arsitektur rumah Betang Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah merupakan gambaran akan dua ruang yaitu ruang manusia dan ruang surgawi, yang tidak mengenal ruang bagi pendosa.

Rumah betang adalah rentetan rumah pribadi yang bersambung menjadi satu-kesatuan. Panjangnya bervariasi antara 9-15 m.  Rumah itu dibangun dengan kontruksi dari kayu belian yang kokoh. Tiang-tiang utamanya berukuaran 20 x 40 cm. Tiap bilik/ lawang(pintu) membutuhkan kurang lebih 24 tiang utama seperti itu, yang ditunjang dengan puluhan tiang lainnya. Sebatang tiang utama membutuhkan 10-15 orang untuk mengangkutnya.

Separuh dari rumah betang adalah bagian terbuka. Bagian ini desebut radakng(serambi) yang digunakan untuk berbagai kegiatan keseharian para penghuninya, seperti ritual adat, mengayam kerajinan tangan.

Bagian yang tertutup disebut bilik atau lawang. Bilik aatau lawang ini digunakan penghuninya sebagai rumah keluarga. Aktivitas keperluan keluarga seperti memasak, tidur dilakukan di bilik tersebut.

Rumah betang Suku Dayak memiliki keunikan tersendiri. Bentuknya memanjang lurus di atas 100m, bertiang panggung berketinggian di atas 1m dan beratap sirap dari kayu ulin. Di dalam rumah betang terdapat puluhan bilik dan satu bilik dihuni satu keluarga. Pintu akses ke da;am mesti melalui tangga dari bawah kolong yang terbuat dari kayu bulat dilengkapi anakan tangga demi mempermudahkan pijakan.

Dengan ukuran dimensi seperti yang disebutkan diatas, betang dapat menampung sampai 100-200 jiwa sehingga dapat menampung sekuruh sanak keluarga. Dengan kondisi seperti ini, dimana seluruh sanak keluarga hidup dalam satu betang, maka betang dapat dikatakan sebagai rumah suku, yang dipimpin oleh Bakas Lewu atau kepala suku.

Dasar yang digunakan dalam penentuan tinggi betang yaitu tinggi orang menumbuk padi dengan mengunakan alo/atan, sehingga pada saat menumbuk padi, alo/atan tidak tersangkut pada lantai betang.

Di dalam rumah terdapat kamar yang berpetak-petak. Dan diruangan muka ada tempat menerima tamu atau tempat pertemuan. Biasanya tangga dan pintu rumah betang haya satu yang terbuat dari kayu besi bulat panjang. Tangga ini dinamai hejan/hecot. Dibelakang rumah ada balai kecil yang berfungsi sebagai tempat menyimpang lesung untuk menumbuk padi.

1.3.       Bentuk Ruang

Ruang di dalam Rumah Dayak selalu berada pada satu dinding yang melingkupi ruang secara keseluruhan sehingga dapat juga sebagai ruang tertutup dimana terdapat ruang los(tempat berkumpul) yang merupakan ruangan yang paling luas.

 

1.4.       Bagian-bagian betang dan bangunan lainnya

Betang biasaya terdiri atas beberapa bagian penting, yaitu betang huma, artinya rumah/bangunan utama sebagai tempat tidur, ruang (los) tempat tamu yang menginap, kemudian bagian dapur, yaitu bagian yang seolah-olah terpisah dari bangunan utama. Diantara bangunan utama dengan dapur terdapat suatu bagian yang disebut karayan, yang berfungsi sebagai penghubung antara bangunan utama dengan bagian dapur. Baik bagunan utama, dapur dan karayan, tinggi tiang-tiangnya sama yaitu sekitar 2,5 -3m.

Gambar 1.3 Bagian ruang pada rumah betang

(Sumber : http://danikamalia.blogspot.com/2014/01/rumah-betang-kalimantan-tengahbag2end.html )

Bagian dapur tidak bebeda dengan bangunan rumah biasa, yaitu bisa betuk segi empat atau juga bentuk memanjang. Luasnya lebih kecil dari bangunan utama, yaitu disekitar atau sejajar dengan panjang bangunan utama. Sedangkan karayan adalah semacam pelataran. Karayan berfungsi disamping penghubung antara dapur dengan bangunan utama (bangunan antara dapur dengan bagunan utama tidak berdempetan), juga sebagai tempat istirahat (santai) atau juga sebagai tempat menyimpan sementara hasil hutan. Betang hanya memiliki satu dapur sehinga seluruh sanak keluarga/penghuni betang menggunakan dapur secara bergantian.

Selain itu, disekitar betang juga terdapat beberapa bangunan kerangking, petahu dan sandung. Kerangking atau juga disebut jorong atau tukau adalah balai kecil yang befungsi sebagai tempat menyimpang alat-alat bertani atau berladang  dan juga untuk menyimpan alu dan lisung. Petahu atau juga disebut pengantoho adalah rumah kecil yang berfungsi sebagai rumah menyimpan tulang-tulang kerabat yang telah meninggal dan telah di proses upacara tiwah. Disamping itu, juga terdapat sapundu yaitu patung berukuran tinggi yang berfungsi untuk tiang pengikat binatang-binatang yang akan dikorbankan pada saat upacara adat.

 

1.4.1.Pembagian Ruang Rumah Betang Berdasarkan Letaknya

Pembagian ruang pada rumah betang berdasarkan letaknya terdiri dari :

  1. Bagian depan

Pada bagian depan rumah Dayak terdapat sebuah anak tangga sebagai pintu masuk ke dalam rumah. Rumah yang berbentuk panggung dengan ketinggian sekitar tiga sampai lima meter dari permukaan tanah ini sengaja dibangun untuk menghindari banjir dan serangan binatang buas.

Di ujung anak tangga, kita akan menjumpai sebuah bale atau balai yang tidak terlalu luas, fungsinya sebagai tempat untuk menerima tamu maupun untuk mengadakan pertemuan dengan kerabat maupun keluarga yang lain.

Masuk ke dalam bangunan kita akan melihat banyak ruangan yang disekat menjadi beberapa ruangan. Nah, setiap ruangan atau bilik ini ditempati oleh satu keluarga. jadi, semisal dalam satu rumah betang ada 50 keluarga, berarti jumlah bilik juga ada 50. Itulah kenapa rumah Betang ini bentuknya sangat panjang.

  1. Bagian belakang

Di bagian belakang rumah adat suku Dayak terdapat sebuah ruangan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil dan alat-alat pertanian. Selain itu, rumah adat suku Dayak juga memiliki kandang hewah ternak yang menyatu di rumah, karena hewan peliharaan termasuk dalam harta kekayaan keluarga seperti babi, sapi dan anjing.

Budaya kolektif yang dimiliki oleh suku Dayak merupakan budaya yang maju dan memiliki arti historis. Dengan budaya koloktif yang dimilikinya suku Dayak mampu menaklukkan alam yang ganas secara bersama-sama

Pada dasarnya, rumah adat Kalimantan itu sama, Hanya saja yang membuatnya berbeda adalah model bentuk bangunannya dan namanya. Kehidupan sosial masyarakat yang memegang teguh adat istiadat, tradisi, budaya dan kehidupan bersama (gotong royong) tumbuh dan berkembang dirumah adat. berdasarkan beberapa daerah rumah adat disebut dengan sebutan yang berbeda, berikut ini sebutan lain rumah adat dayak.

  1. Bagian bawah

Biasanya digunakan untuk memelihara binatang-binatang ternak.

1.4.2.Tata Letak dan Perletakkan Ruang

-Ruang Los : Harus berada di tegah-tengah bangunan karena merupakan poros bangunan,dan tempat berkumpul melakukan kegiatan,baik adat maupun keagamaan,serta sosial masyarakat.

-Ruang Tidur : Harus disusun berjajar sepanjang bangunan Bentang, dimana paling ujung dekat dengan aliran sungai merupakan tempat tidur orang tua dan anak bungsu harus paling ujung dekat hilir sungai.Jika itu dilanggar,seisi rumah akan mendapat petaka.

-Ruang Dapur : Boleh berada di kanan maupun di kiri bangunan,yang terpenting menghadap aliran sungai,agar penghuni selalu mendapatkan rezeki.

-Karayan : Memiliki beberapa fungsi seperti,Tempat memelihara hewan,sebagai tempat hasil buruan,sebagai tempat istirahat sehabis berburu,tempat meletakkan alat-alat pertanian.

1.5.       Susunan Rumah Betang dan Fungsinya

Dalam rumah betang, terdapat ruangan-ruangan antara lain ruang/kamar tidur dan satu buah los. Ruang tempat tidur dibuat berjejer, artinya setiap pintu kamar/ruang tidur semuanya menghadap ke ruang los. Ruang los dibuat sepanjang bangunan utama, dengan lebar kira-kira seperempat lebar bangunan utama sedangkan tiga perempat bangunan utama seluruhnya dipergunakan sebagai ruang/kamar tidur. Luas kamar tidak tergantung kebutuhan, tetapi harus sama luasnya.

Fungsi ruang/ kamar tidur sudah jelas sebagai kamar tidur satu keluarga. Semua harta dimasukkan dalam kemar tidur masing-masing. Sedangkan ruang los berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamuaei (perantau) atau keluarga dari tempat jauh yang ingin menginap. Pada dinding du ruang los ditempel atau diletakkan beberapa kepala/ tanduk manjangan, yang berfungsi sebagai tempat menggantungkan senjata tajam milik penginap, seperti mandau atou tombak.

1.6.       Orientasi Bangunan

Suku Dayak mempercayai dalam pembangunan rumah, bagian hulu rumah mengarah ke tempat sang surya terbit, dan bagian hilir mengarah ke terbenamnya matahari. Ini menjadi filosofi suku Dayak, mereka meyakini bahwa dalam menjalani hidup dimulai dari sang terbit dan pulang ke rumah menuju sang tenggelam. Selain rumah sebagai jantung kehidupan, Kalimantan identik dengan sungai. Kali ini sungai itu bernama Katingan. Dari hulu ke hilir mencapai 650 km, lebarnya bisa mencapai 65 m, kedalaman 12 m. Tidak seperti halnya masyarakat Jakarta yang mempergunakan sungai sebagai halaman belakang, suku Dayak mengarahkan orientasi tata ruang menuju sungai. Sungai sebagai halaman depan. Maka, yang terlihat adalah sungai bersih berarus deras, dan memiliki fungsi ekonomi, sosial, bahkan budaya.Secara sederhananya.

Gambar 1.4 Orientasi Bangunan Rumah Betang

(Sumber : http://danikamalia.blogspot.com/2014/01/rumah-betang-kalimantan-tengahbag2end.html )

1.7.       Tiang/Kolom

Rumah betang identikdengan tiang-tiang berukuran besar sebagai struktur utama rumah karena kolom berfungsi sebagai pengikat dinding bangunan agar tidak goyah.Dulu tinggi Rumah Betang bisa mencapai lebih dari 3 meter,karena pertimbangan alam yang masih liar/keras,juga untuk menghidari banjir karena meluapnya sungai dan juga perang sukuyang disebut Hakayau(pemenggalan kepala).Rumah betang terdiri dari 4 tiang yang disebut tiang agung dan tiap-tiap tiang mempunyai nama seperti tiang Bakas disebelah kanan pintu masuk,tiang Busu disebelah kiri pintu masuk,tiang Penyambut sederet dengan tiang Bakas,tiang Perambai sederet dengan tiang Busu.Keempat tiang ini berada pada ruang tengah bagunan karena sesuai kepercayaan suku dayak,dengan agamanya Kaharingan keempat tiang tersebut melambangkan turunnya manusia pertama yang diturunkan oleh Ranying Hatala Langit.Tiang itu sendiri berdiameter 40 cm-80 cm dan terbuat dari kayu ulin(kayu besi) karena kuat dan tahan lama sehingga cocok untuk konstruksi utama bangunan Tetapi sekarang terjadi penyerdehanaan karena ketersediaan bahan.

1.8.       Lantai

Umumnya Rumah tang menggunakan papan kayu.Tetapiuntu model jaman sekarang ada beberapa yang mengguanakan keramik,maupun karpet.Dahulu papan kayu berukuran 6 m x 30cm dengan pengolahannya sederhana sehingga permukaan yang dihasilkan tidak rata dan licin,berbeda dengan lantai kayu sekarang yang berukuran 4 m x 20 cm dengam permukaan yang licin.

1.9.       Tangga

Tangga dalam Rumah betang disebut Hejan yang terbuat dari kayu bulat dan di buat beruas-ruas untuk tempat kaki memanjat.Dengan seiringnya waktu tangga tersebut sudah dibuat seperti tangga yang sudah ada sekarang yang lebih praktis dan ergonomis.Ada aturan tersendiri dalam pembuatan tangganya seperti harus ganjil dan untuk railing tangga pun juga harus ganjil 1atau 3.Menurut kepercayaan hitungan ganjil agar saat memasuki rumah dalam hitungan genap agar terhindar dari malapetaka serta filosofi suku Dayak itu sendiri yaitu, manusia di bagi menjadi 3 tingkatan usia yaitu anak-anak,remaja,dan dewasa dimana masing-masing mempunyai jangkauan yang berbeda.Yang membedakan tangga yang dulu dan yang sekarang adalah konsepnya dengan adat istiadat yang jaman dulu,dan dengan perhitungan logika untuk jaman sekarang.

1.10.   Dinding

Dinding Rumah Betang terdiri dari dua lapis yaitu bagian dalam dengan kayu ulin dan bagian luar menggunakan kulit kayu.Jaman dahulu pun dinding tidak tertutup seluruhnya yaitu hanya setengah tinggi dinding kurang lebih sekitar 280 cm itu karena wanita menjadi tolak ukuran Suku Dayak dengan wanita berdiri diatas Luntung(keranjang besar dengan tinggi kurang lebih 80 cm)sehingga di dapat tinggi dinding dengan tinggi keseluruhan yaitu mencapai 6 m(sampai plafond).

 

 

1.11.   Pintu dan Jendela

Penempatan pintu masuk :

Pintu diletakkan di tengah-tengah bangunan seakan akan membelah bangunan menjadi 2,lalu harus diletakkan pada sisi panjang bangunan ,dan pintu harus berada di depan Los(ruang kosong).

Ukuran pintu:

Ukuran ini merujuk pada penggunaan ukuran tubuh wanita dengan carawanita duduk bersandar dan kaki diselonjorkan maka didapat bukaan pintu sedangkan untuk tinggi, wanita berdiri dan sbelah tangan nya menggapai keatas.Untuk itu tidak ada ukuran baku untuk pintu.

1.12.   Dinding

Dinding Rumah Betang terdiri dari dua lapis yaitu bagian dalam dengan kayu ulin dan bagian luar menggunakan kulit kayu.Jaman dahulu pun dinding tidak tertutup seluruhnya yaitu hanya setengah tinggi dinding kurang lebih sekitar 280 cm itu karena wanita menjadi tolak ukuran Suku Dayak dengan wanita berdiri diatas Luntung(keranjang besar dengan tinggi kurang lebih 80 cm)sehingga di dapat tinggi dinding dengan tinggi keseluruhan yaitu mencapai 6 m(sampai plafond).

1.13.   Pintu dan Jendela

Penempatan pintu masuk :

Pintu diletakkan di tengah-tengah bangunan seakan akan membelah bangunan menjadi 2,lalu harus diletakkan pada sisi panjang bangunan ,dan pintu harus berada di depan Los(ruang kosong)

Ukuran pintu:

Ukuran ini merujuk pada penggunaan ukuran tubuh wanita dengan carawanita duduk bersandar dan kaki diselonjorkan maka didapat bukaan pintu sedangkan untuk tinggi, wanita berdiri dan sbelah tangan nya menggapai keatas.Untuk itu tidak ada ukuran baku untuk pintu

Model :

Baik pintu masuk maupun bilik bentuknya polos.Tetapi untuk jaman sekarang,ada beberapa yang diukir untuk memperlihatkan status sosialnya. Adapun tata cara juga dalam membuka pintu yaitu membuka dengan tangan kiri,karena apabila tamu bermaksud baik maka tangan kanan di gunakan untuk mempersilahkan mask,dan apabila tamu bermaksud buruk, maka tangan kanan bisa digunakan untuk menangkis serangan

Penempatan jendela :

Penempatan hanya berada pada bagian sisi bagunan saja,dimana 1 bilik hanya mempunyai satu jendela saja dan setiap ruangan di haruskan mempunyai jendela sebagai lubang cahaya dan pertukaran

Ukuran jendela:

Untuk ukuran yang jaman dahulu berukuran 50 cm x60 cmdan untuk yang jaman sekarang 60 cm x 90 cm.Cara penentuan jendela ini sama seperti pengukuran pintu dimana pebngukuran menggunakan ukuran tubuh wanita dengan merapatkan siku dan jadilah untuk bukaannya dan untuk tingginya setinggi dagu wanita saat berdiri,sedangkan jaman sekarang ukuran bukaan adalah sepersepuluh dari luas lantai ruangan dan untuk ukuran keatas maksimal 1,92 m

Bahan jendela :

Bahan jendela nya terdiri dari kayu untuk lapisan dalam dan bagian lapisan luar menggunakan kulit kayu sedangkan sekarang sudah ada yang menggunakan kaca karena semakin maju jaman sehingga banyak pilihan.

Model jendela :

Sama seperti pintu ,karena fungsi nya hanya sebagai pengaman maka dibuat polos, tetapi seiring perkembangan jaman sama halnya seperti pintu penambahan ukiran-ukiran pada jendelamampu memberi status sosial dalam masyarakat tersebut.

1.14.   Atap

Bagian atap Rumah betang biasanya di ekspos tanpa adanya plafond,dan berguna untuk sistem cross ventilation dan pengcahayaan pada rumah kerangka atap yang tinggi juga memungkinkan sirkulasi udara yang baik,penutup atap menggunakan sirap kayu.

Gambar 1.5 Konstruksi Rumah Betang

(Sumber : http://danikamalia.blogspot.com/2014/01/rumah-betang-kalimantan-tengahbag2end.html )

1.15.   Ornamen

Ornamen sendiri biasanya terdapat pada lisplang atap,di atas ambang daun pintu, dan di daun pintu ataupun jendela,biasanya terdiri dari motif burung enggan,ular,balangga,dan motif tumbuh-tumbuhan ,selain itu adapula anyaman dan seni patung berupa manusia dan binatang.Ornamen-ornamen tersebut semata-mata untuk perlindungan terhadap roh-roh jahat. Seperti :

-Ukiran Asun Bulan,dimana terdapat dua orang bersalaman dengan makna orang rumah harus ramah terhadap tamu .( ukiran di atas ambang pintu)

-Ukiran Tambarirang Maning Singkap Langit, dimana ukiran menyerupai anjing yang melambangkan Tatun Hatuen (Raja Palasit),agar Hatuen tidak mengganggu penghuni.( ukiran di atas ambang pintu)

Patung berbentuk manusia yang ada pada railing tangga,merupakan simbol penjaga Rumah Betang,agar roh-roh jahat tidak masuk ke rumah.

Anyaman rotan yang bermotif batang garing pada tiang agung yang melambangkan kesejahteraan.

Selain ada maksud didalam ukirannya tetapi ada juga yang hanya sebagai ornamen seperti :

-Ukiran Naga Pasai ,perlambangn Bawi Jata atau Dewa Penguasa Alam Bawah pada daun jendela dan pintu

-Ukiran Lamantek,perlambangan kesehatan.

 

1.16.   Betang sebagai tempat pertahanan

Dimensi betang yang umumnya tinngigi mempunyai makna yang strategis. Umumnya suku Dayak membangun rumah disepanjang sungai dengan arah menhadap ke sungai. Kondisi ini seperti ini tentunya potensial untuk mengalami banjir. Dalam hal ini, maka salah satu tujuan tiang-tiang  yang tinggi tersebut yaitu menghindari banjir yang mungkin terjadi. Selain itu, dengan kondisi yang tinggi tersebut juga dapat berfungsi tempat pertahanan dari musuh yang datang menyerang tiba-tiba atau dari serangan binatang buas.

Perlu diketahui bahwa dalam tradisi suku Dayak, penyerangan musuh dengan cara membakar rumah pada zaman dahulu tidak ada atau pantang dilakukan sehingga serangan musuh dengan cara membakar rumah tdak akan terjadi. Satu hal yang menarik yaitu bahwa dalam pembuatan daun pintu, dibuat sedemikian rupa sehingga untuk membuka dan menutup digunakan tangan kiri. hali ini dimaksudkan yaitu apabila ada tamu dengan maksud baik maka tangan kanan digunakan untuk mempersilahkan masuk tetapi apabila ada tamu dengan maksud jahat langsung menyerang maka tangan kanan dapat dengan lincah digunakan untuk menangkis serangan tersebut.

1.17.   Nilai estetika

Nilai estetika betang selain pada tampilan luar, juga pada ukiran-ukiran yang ada pada setiap bagunan. Ukiran-ukiran ini diletakkan pada tempat-tempat yang dilihat seperti pada bumbungan rumah, depan rumah, atas jendela, di daun pintu, di ruang tamu dan lain-lain. Selain itu, nilai estetika juga dapat dengan mudah dilihat pada sapundu dan sandung yang biasanya terdapat di halaman depan rumah.

Sedangkan nilai estetika atau tingkah laku dapat dilihat dari bahan-bahan tertentu yang digunakan dalam membuat bangunan. Untuk membangun tiang, sedapat-dapatnya dicari pohon kayu ulin yang telah berumur tua. Hal ini melambangkan kekuatan dan kesehatan sehingga diharapkan bagunan dapat bertahan lama dan jika sudah ditempati, penghuninya diharapkan senantiasa mendapat kesehatan baik. Ukiran pada bangunan umumnya melambangkan penguasa bumi, penguasa dunia atas dan dunia bawah, yang dilambang dengan ukiran burung tingang dan kepala naga, yang masing-masing kepala harus horizontal yang dalam bahasa Dayak Nganju disebut tanggar, tidak boleh menegadah sebab saat itu berrti naga atau burung tingang hanya mencari rezekinya untuk dirinya sendiri, tidak mendatangkan rezeki kepada bagi penghuni rumah tersebut. Sebaliknya ukiran kepala tingang dan kepala naga tidak boleh tunduk sebab itu berarti akan membawa sial bagi penghuninya.

1.18.   Bahan Bangunan Rumah Betang

Betang di bangun menggunakan bahan kayu yang berkualitas tinggi, yaitu kayu ulin (Eusideroxylon zwageri T et B), selain memiliki kekuatan yang bisa berdiri sampai dengan ratusan tahun serta anti rayap.

1.19.   Rumah Betang Saat Ini

Kini, rumah betang yang menjadi hunian orang Dayak berangsur-angsur menghilang di Kalimantan. Kalaupun masih bisa ditemukan penghuninya tidak lagi menjadikannya sebagai rumah utama, tempat keluarga bernaung, tumbuh dan berbagi cerita bersama komunitas. Rumah Betang tinggal menjadi kenangan bagi sebagian besar orang Dayak. Di beberapa tempat yang terpencar, rumah Betang dipertahankan sebagai tempat untuk para wisatawan. Sebut saja, misalnya di Palangkaraya terdapat sebuah rumah Betang yang dibangun pada tahun 1990-an tetapi lebih terlihat sebagai monumen yang tidak dihuni. Generasi muda dari orang Dayak sekarang tidak lagi hidup dan dibesarkan di rumah Betang. Rumah Betang konon hanya bisa ditemukan di pelosok, pedalaman Kalimantan tanpa mengetahui persis lokasinya. Pernyataan tersebut tentu saja mengisyaratkan bahwa rumah Betang hanya tinggal cerita dari tradisi yang berasosiasi dengan keterbelakangan dan ketertinggalan dari gaya hidup modern.

Di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, rumah betang sudah tidak ada yang asli lagi, yang ada adalah yang sudah dibangun ulang. Di bagian paling hulu, rumah betang yang dibangun kembali ada di Desa Tumbang Bukoi, Kecamatan Mandau Talawang. Di bagian hilir, rumah betang yang dibangun kembali ada di Desa Sei Pasah, Kecamatan Kapuas Hilir. Bangunan ini dibangun tidak jauh dari rumah betang asli yang sudah runtuh, tapi masih ada sisa-sisa tiangnya. Dahulu rumah betang ada pula yang dindingnya dari kulit kayu.

Di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah ada rumah betang asli yang dibangun sejak tahun 1870. Letaknya di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir. Rumah ini menghadap Sungai Kahayan dan memiliki pelabuhan yang siap menyambut kedatangan wisatawan melalui sungai.

Dan sekarang, dalam menghadapi kehidupan modern yang sangat individualis, masihkan budaya rumah Betang menjadi tatanan hidup bersama di Kalimantan ataukah budaya ini akan ikut menghilang seperti menghilangnya bangunan rumah Betang di Kalimantan. Perlu sekali untuk kita melestarikan budaya dan mempertahankan ragam arsitektur di Indonesia.

1.20.   Kebudayaan Suku Dayak

Salah satu kebiasaan suku Dayak adalah memelihara hewan, seperti anjing, burung, kucing, babi, atau sapi. Selain karena ingin merawat anjing, suku Dayak juga sangat membutuhkan peran anjing sebagai ‘teman’ yang setia pada saat berburu di hutan belantara. Pada zaman yang telah lalu suku Dayak tidak pernah mau memakan daging anjing, karena suku Dayak sudah menganggap anjing sebagai pendamping setia yang selalu menemani khususnya ketika berada di hutan. Karena sudah menganggap anjing sebagai bagian dari suku Dayak, anjing juga diberi nama layaknya manusia.

Kritik Advocatif

  • Kritik advocatif tidak mengarahkan pada upaya memandang rendah orang lain
  • Kritikus mencoba menyajikan satu arah topik yang dipandang perlu untuk kita perhatikan secara bersama tentang bangunan

Dari beberapa artikel yang saya baca tentang Menara Saidah, Menara Saidah sudah kosong atau tidak beroperasi lagi semenjak tahun sejak tahun 2007. Setelah tidak beroperasi lagi, masih banyak yang tertarik akan gedung ini dan berniat membelinya, namun pemilik lama tidak pernah menunjukkan gambar, sehingga calon pembeli tidak mau mengambil risiko dan membatalkan keinginannya.

Ada yang menyebutkan bahwa Gedung Menara Saidah yang terletak di Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, memiliki isu yaitu bangunan tersebut ditinggalkan atau tidak difungsikan kembali karena adanya kesalahan teknis pada struktur yang menyebabkan miringnya bangunan. Ada juga isu yang menyebutkan, kosongnya bangunan itu dikarenakan berhantu dan karena masalah sengketa management.

Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta, menyebutkan dalam Gedung Menara Saidah tidak ada kegagalan dari segi teknis struktur, dan pembiaran gedung dianggap mengganggu keindahan tata kota.

Menara Saidah merupakan bangunan yang keadaannya kini sudah tidak terawat. Dua buah patung Julius Caesar serta dua patung singa berada tepat di pintu masuk. Patung tersebut sudah terlihat kusam dan tidak terurus.

Image

Ada 12 pilar berwarna hijau yang berdiri kokoh di depan lobi. Beberapa catnya sudah mulai pudar dan mengelupas. Tanaman liar tumbuh di sekeliling gedung menunjukkan bahwa gedung itu sudah lama ditinggalkan.

Image

Diluar Konteks tersebut, Menara Saidah merupakan bangunan bernuansa romawi. Kekhasan gedung ini adalah desainnya dengan patung-patung bernuansa Romawi diimpor dari Italia. Desain interiornya menggunakan sentuhan Las Vegas dengan langit-langit bagian lobi yang nuansanya bisa diganti.

Image

Image

Dapat dilihat, bangunan ini sangat indah dengan desain arsitekturnya. Ciri khas arsitekturnya membentuk identitas pada bangunannya. Pada gambar dibawah ini memperlihatkan suasana kota Jakarta dengan adanya bangunan Menara Saidah yang dapat mebuat kesan tersendiri.

Image

 

Sumber : http://google.com/

Kritik Deskriptif

Disini saya hanya ingin membagi pengalaman saya sewaktu saya melakukan kunjungan ke Stadion Gelora Bung Karno, yaitu saat survey untuk kebutuhan salah satu mata kuliah. Ini adalah kali pertama saya berkunjung ke Stadion GBK.

Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini terletak di Jalan Pintu Satu Senayan, Kota Jakarta Pusat 10270. Pada umumnya stadion ini digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat internasional. Banyak sekali catatan pertandingan lokal dan Internasional yang pernah diselenggarakan di stadion GBK ini.

Tampak luar, bangunan ini terlihat megah dengan sistem struktur dan konstruksi atap yang menonjol yaitu konstruksi atap model temu gelang, yang merupakan pengembangan dari struktur lipat yang berbentuk elips/oval. Atap oval yang mengelilingi stadion tersebut akan bertepi serta menyatu pada sebuah gelang raksasa, yang secara kokoh bakal dicengkeram dari bagian sebelah atas.

Image

Stadion Gelora Bung Karno

 

Tetapi diluar dari kemegahan bangunan dan strukturnya, saat saya masuk kedalam dan memasuki area bangku penonton, di hari itu saya mendapati bangku penonton tebal dengan debu, dan bangku tersebut terlihat tidak terawat, seperti cat terkelupas, dll. Saya juga mendapati salah satu dinding terdapat coretan yang menurut saya itu merusak estetika serta membuat dinding terlihat kotor. Saat saya melanjutkan untuk berkeliling melihat-lihat stadion Gelora Bung Karno, menaiki tangga, dan sampailah saya pada bagian bangunan yang terdapat toilet, yang menurut saya itu adalah toilet umum yang digunakan untuk penonton. Dilhat dari luar saja, toilet tersebut terlihat sangat kotor, dengan dinding yang berdebu dan kusam yang membuat saya enggan untuk masuk kesana.

Image

 

Image

 

Image

 

Sebagai pengalaman saya yang baru pertama kali berkunjung ke stadion tersebut, saya sedikit kecewa melihat keadaan sarana dan prasarana, fasilitas yang seperti itu di Stadion GBK yang katanya merupakan stadion Internasional. Mungkin ini bisa terjadi, karena kurangnya kesadaran pada pihak pengurus maupun pengunjung untuk saling menjaga atau merawat bangunan ini. Karena sayang sekali apabila melihat stadion karya Bapak Soekarno, yang merupakan Presiden Pertama RI, keadaannya tidak terawat seperti itu. Menurut saya, bangunan ini merupakan salah satu aset negara, yang seharusnya dijaga. Terima Kasih 🙂

Sumber : http://google.com/

Kritik Impressionistik

  • Kritik Impressionis menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya keseniannya.
  • Karya yang asli berjasa bagi kritik sebagai area eksplorasi karya-karya baru dan berbeda.
  • seniman memproduksi karyanya sendiri atau orang lain dengan konsekuensi adanya kejemuan, sedangkan kritik selalu berubah dan berubah dan berkembang.
  • Kritik Impressionis adakalnya dipandang sebagai parasit.

Kritik Impressionistik dapat berbentuk :

  • Verbal Discourse : Narasi verbal puisi atau prosa
  • Caligramme : Paduan kata membentuk silhouette
  • Painting : Lukisan
  • Photo Image : Imagi foto
  • Modification of Building : Modifikasi bangunan
  • Cartoon : Focus pada bagian bangunan sebagai lelucon

Disini saya akan mengambil contoh kritik impressionis berupa photo image :

Image

 

Image

(cleveland clinic lou ruvo center for brain health)

Sumber : http://google.com/

Keuntungan kritik Impressionistik adalah :

  • Menggugah imaji tentang fakta menjadi lebih bermakna
  • Menggiring pengamat untuk lebih seksama melihat sebuah karya seni
  • Mampu membangkitkan analisis objek yang sebelumnya tampak sulit atau sebaliknya membuat kompleks yang sebelumnya tampak sederhana
  • Membuat lingkungan lebih terlihat dan mudah diingat

 

Kerugian kritik Impressionistik adalah :

  • Kritik seolah tidak berkait dengan arsitektur
  • Interpretasi menjadi lebih luas dan masuk dalam wilayah bidang ilmu lain
  • Menghasilkan satu interprestasi yang bias tentang hakikat arsitektur

(BAB 2) WAWASAN NUSANTARA

 

Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.
Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik sehinga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor penentu utama yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa :

  1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup
  2. Jiwa, tekad dan semangat manusia / rakyat
  3. Lingkungan

Wawasan nasional suatu bangsa adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global. Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dipakai negara Indonesia.

a. Paham kekuasaan Indonesia

Dengan demikian wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal tersebut mengandung persengketaan dan ekspansionisme.

b. Geopolitik Indonesia

Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasar ARCHIPELAGO CONCEPT yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan.

c. Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia

Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan dari bangsa Indonesia yang terdiri dari latar belakang sosial budaya dan kesejahteraan Indonesia.

Untuk itu pembahasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari :

  1. Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila
  2. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan

Pengertian Wawasan Nusantara :

1. Prof.Dr. Wan Usman

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.

2. Kelompok kerja LEMHANAS 1999

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.

Landasan Wawasan Nusantara, antara lain :
Idiil => Pancasila
Konstitusional => UUD 1945

Unsur Dasar Wawasan Nusantara terdiri dari :
Wadah (Contour)
Isi (Content)
Tata laku (Conduct)

Hakekat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian : cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan bersama. Asas wasantara terdiri dari: Kepentingan, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, kesetiaan terhadap kesepakatan.

Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi paradigma nasional sbb:
Pancasila (dasar negara) =>Landasan Idiil

UUD 1945 (Konstitusi negara) =>Landasan Konstitusional

Wasantara (Visi bangsa) =>Landasan Visional

Ketahanan Nasional (KonsepsiBangsa) =>Landasan Konsepsional

GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) =>Landasan Operasional

Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa. Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia.

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara, yaitu : Implementasi dalam kehidupan Politik, Ekonomi, Budaya dan Pertahanan Keamanan. Diperlukan kesadaran WNI untuk : Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang. Agar ke-2 hal dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah.

OPINI :

Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu negara terhadap segala aspek yang dimiliki negara tersebut, baik dari diri negara itu sendiri maupun lingkungannya serta pembangunan di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global. Contohnya aspek kewiliayahan, aspek kelwilayahan sangat penting untuk negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan untuk membatasi batas perairan dari negara lain. Menurut saya penting sekali untuk kita menjaga kepentingan negara, dari segi kehidupan politik, ekonomi, budaya dan pertahanan keamanan. Dimana disamping itu kita juga harus tetap mematuhi ketentuan dasar yang berlaku.

SARAN :

Dengan perkembangan zaman dan iptek, berkembang pula pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam bermasyarakat. Perlu sekali adanya persatuan antar bangsa agar tidak terjadi konflik karena kepentingan nasionalnya yang tidak terpenuhi. Wawasan negara sebagai cara pandang dan visi nasional bangsa Indonesia sebaiknya mengutamakan persatuan bangsa agar tetap satu apabila terjadi konflik atau perbedaan pendapat. Karena apabila kesatuan itu tetap terjaga, prospek wawasan nusantara dalam era mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma global.

(BAB 1) PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

            Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan hingga era pengisian kemerdekaan. Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17 Agustus 1945 dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia. Tetapi kini semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan oleh pengaruh globalisasi. Dalam era globalisasi ini dan masa yang akan datang kita memerlukan perjuangan non fisik yaitu berupa pendidikan. Melalui pendidikan kewarganegaraan kita dapat menumbuhkan wawasan serta kesadaran bernegara. Hak dan kewajiban warga negara terutama kesadaran akan terwujud dalam perilakunya apabila ia mengetahui tentang konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia.Tetapi dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilai-nilai disemua aspek kehidupan.

            Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal, keturunan, adat, bahasa, sejarah dan berpemerintahan sendiri. Sedangkan Negara dapat diartikan sebagai suatu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk ketertiban sosial. Dimana terdapat teori terbentuknya suatu negara yaitu Teori Hukum Alam, Teori Ketuhanan dan Teori Perjanjian. Ada juga unsur negara yaitu Konstitutif dan Deklaratif. Berdasarkan bentuknya, negara juga dapat dibedakan menjadi Negara Kesatuan dan Negara Serikat. Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang berdaulat yang mendapatkan pengakuan dari dunia internasional dan menjadi anggota PBB. Indonesia juga merupakan negara demokrasi yang berarti sebuah bentuk kekuasaan dari, oleh dan untuk rakyat.  Ada dua bentuk demokrasi dalam pemerintahan negara, yaitu Pemerintahaan Monarki dan Pemerintahan Republik. Kekuasaan negara juga terbagi menjadi Badan Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Sedangkan pembagian berdasarkan kewilayahan dan tingkat pemerintahan dibagi atas Pemerintah Pusat, Wilayah dan Daerah.

Sistem kepartaian di bagi 3 yaitu :

  • Monoparty : 1 partai yg terdapat pada Negara komunis
  • Biparty      : partai yg berkuasa dan partai oposisi
  • Multiparty : lebih dari 2 partai

Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Reformasi :

–          Situasi NKRI Terbagi dalam periode-periode : Orde lama, orde baru, dan reformasi.

–          Pada periode lama bentuk ancaman yang dihadapi adalah anca,an Fisik.

–          Pada periode orde baru dan reformasi , ancamannya berupa tantangan non fisik dan gejolak social.

Tujuan bela Negara : menumbuhkan rasa cinta tanah air bangsa dan bernegara. Untuk mencapai tujuan ini mereka perlu memahami sifat ketahan nasional agar pemahaman tersebut dapat mengikat dan menjadi perekat bangsa dalam satu kesatuan yang utuh.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi :

Guna menjawab tantangan masa depan, sehingga para alumni memiliki semangat juang dan kesadaran Bela Negara yang tinggi sesuai bidang profesi masing-masing demi tetap tegak dan utuhnya NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

OPINI :

Menurut saya pendidikan sangatlah penting untuk masa depan. Bangsa yang memiliki moral dan perilaku yang baik, tidak akan dipandang sebelah mata oleh bangsa lainnya. Tetapi apabila moral bangsa sudah rusak, negara ini tidak akan bisa maju menjadi lebih baik, karena masa depan sebuah negara ditentukan oleh moral yang dimiliki warga negaranya. Untuk itu pendidikan kewarganegaraan sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran bernegara bagi penerus bangsa.

Saat ini, membela negara tidak lagi ditunjukkan dengan peperangan tumpah darah seperti yang terjadi pada masa sebelum kemerdekaan, tetapi bisa ditunjukkan dengan perjuangan non fisik yang tetap memegang teguh semua aspek di kehidupan. Semua itu bisa terwujud apabila ada kesadaran dari diri kita akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik. Maka dari itu perlu pembelajaran yang lebih agar negara kita tetap utuh, sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

SARAN :

Kita sebagai penerus bangsa sebaiknya sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Jadilah warga negara yang bisa menjadi panutan dengan memiliki moral, wawasan serta perilaku yang baik, agar negara Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Jadikanlah perjuangan yang telah dicapai saat kemerdekaan sebagai cermin untuk kita di masa depan.

Kegagalan Arsitektur Terhadap Lingkungan

Menurut Wikipedia Indonesia, Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan kota dan arsitektur lansekap, sedangkan level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga bisa didefinisikan sebagai sebuah karya bangunan dimana bangunan yang di bangun melewati proses analisa sintesa dan evaluasi.

Bangunan yang baik adalah bangunan yang digunakan berdasarkan fungsinya. Kegagalan arsitektur bisa terjadi apabila seorang arsitek tidak mengikuti aspek-aspek atau prosedur yang berlaku dan tidak memikirkan dampak bangunan tersebut terhadap lingkungan disekitarnya. Kegagalan arsitektur juga bukan hanya dikarenakan kegagalan pada konstruksi bangunannya. Tetapi Arsitektur yang gagal adalah membangun bangunan dengan merusak ekosistem disekitarnya. Untuk apa bangunan megah dibangun tetapi memberikan dampak negatif di masa yang akan datang, misalnya seperti sekarang ini terjadi global warming di bumi dan berkurangnya populasi hewan, karena saat ini sebagian besar wilayah di kota-kota seluruh dunia didominasi oleh bangunan menjulang tinggi. Berikut contohnya :

Sumber : http://www.google.com

GREEN CITY

Ekosistem alam adalah inti dari keberlangsungan hidup kita, di manapun kita tinggal di daerah perkotaan ataupun di daerah pedesaan. Alam menyediakan udara, makanan, dan minuman untuk kebutuhan hidup manusia. Alam mengatur lingkungan kita dengan membersihkan udara melalui pohon dan membersihkan air melalui dataran tinggi dan lembah-lembah. Satu pohon, pada kenyataannya hanya mampu menyediakan oksigen untuk dua orang saja. Alampun telah memperkaya hidup manusia melalui ruang-ruang hijau dimana kita bisa berekreasi dan merasa nyaman sehingga bisa melakukan kontak sosial dengan sesama.

Sekarang ini, lingkungan di perkotaan semakin tercemari oleh polusi udara dari asap kendaraan. Di daerah urban banyak menghasilkan sampah, limbah cair, dan polusi udara yang menimbulakan kerusakan ekosistem yang telah ada. Urbanisasi juga dapat menyebabkan kerusakan ekosistem yang tidak hanya berskala nasional tetapi juga dunia. Yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan cuaca yang sangat ekstrem.

Kebutuhan ruang akan aktivitas membuat perkembangan kawasan kota juga semakin pesat. Hal tersebut berpotensi menimbulkan berbagai masalah karena dapat menyebabkan kota yang diharapkan menciptakan kesejahteraan justru melahirkan masalah kemiskinan yang baru. Oleh karena itu, upaya mengendalikan kawasan perkotaan harus berbasis pada penataan ruang dan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Saat ini, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat tiap tahunnya, membuat masalah ekonomi karena tidak seimbangnya kebutuhan lapangan pekerjaan dengan jumlah penduduk sehingga menyebabkan banyak orang terjebak pada kemiskinan.

Pendekatan yang dapat dilakukan dalam pembangunan berkelanjutan tersebut adalah konsep smart green city planning. Green City adalah tema dari Hari Lingkungan Hidup se-Dunia yang dicanangkan pertama kali pada 2005 dimana San Francisco adalah kota pertama yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Istilah ‘Kota Hijau’ keluarkan berkenaan dengan faktor urbanisasi sehingga menyebabkan kota-kota besar menjadi tidak terkendali. Kota Hijau adalah konsep perkotaan dimana masalah lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial harus dijaga keseimbangannya demi generasi mendatang yang lebih baik. Oleh karena itulah, para pemimpin kota-kota sumber urbanisasi bertanggung jawab terhadap masalah ini. Masalah lokal yang harus dipikirkan bersama agar keberlangsungan bumi tetap terjaga.

Sumber: http://google.com

Ruang Terbuka Hijau

Terkadang hidup diperkotaan yang penuh dengan kesibukan membuat kita merasa bosan atau jenuh. Polusi dan kebisingan yang cukup tinggi akibat kendaraan juga membuat suasana kota menjadi tidak asri. Kita sebagai masyarakat kota juga membutuhkan tempat atau sarana yang bisa menjadi tempat berkreasi, berkumpul bersama keluarga, bermain, berolahraga serta bersantai-santai sambil menghirup udara segar tanpa harus mengeluarkan biaya. Keadaan bumi yang semakin panas akibat pemanasan global juga mengharuskan kita menjaga kelestarian lingkungan dan mengadakan penghijauan. Maka dari itu saat ini Ruang Terbuka Hijau sangat dibutuhkan, bahkan menjadi sebuah syarat yang harus ada disetiap kota.

Menurut aturan internasional mengenai ruang terbuka hijau suatu kota harus mencapai angka 30% dari luas kota. Kesepakatan masyarkat internasional ini juga di amini oleh pemerintah indonesia dengan menetapkan agar daerah perkotaan memiliki minimal 20% dari luas kawasan perkotaannya untuk ruang publik ini.

Ada beberapa definisi yang menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan ruang terbuka hijau ini, yang dikemukakan oleh para pakar. Menurut Roger Trancik, seorang pakar dibidang Urban Design, ruang terbuka hijau adalah ruang yang didominasi oleh lingkungan alami di luar maupun didalam kota, dalam bentuk taman, halaman, areal rekreasi kota dan jalur hijau. Sementara menurut Rooden Van FC dalam Grove dan Gresswell,1983, ruang terbuka hijau adalah Fasilitas yang memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan permukiman, dan merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam kegiatan rekreasi.

Pemerintah indonesia juga mengeluarkan definisi tentang ruang terbuka hijau ini dengan istilah ruang terbuka hijau kawasan perkotaan atau RTHKP. Jikalau mengacu pada Peraturan Mendagri No.1 tahun 2007 tentang penataan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan ini, maka pengertian Ruang Terbuka Hijau  adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika..  Ruang terbuka hijau itu sendiri terbagi atas dua jenis, yaitu RTHKP Publik dan RTHKP Privat. RTHKP Publik adalah RTHKP yang penyediaan dan pemeliharaannya menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten/Kota. Sementara RTHKP Privat adalah RTHKP yang penyediaan dan pemeliharaannya menjadi tanggungjawab pihak/lembaga swasta, perseorangan dan masyarakat yang dikendalikan melalui izin pemanfaatan ruang oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, kecuali Provinsi DKI Jakarta oleh Pemerintah Provinsi.

Ruang Terbuka Hijau biasanya dibuat untuk menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan dan mewujudkan kesimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan di perkotaan serta meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat, indah, bersih dan nyaman. Tak Cuma itu, Ruang terbuka hijau juga berfungsi sebagai pengamanan keberadaan kawasan lindung perkotaan, pengendali pencemaran dan kerusakan tanah, air dan udara, tempat perlindungan plasma nuftah dan keanekaragaman hayati dan pengendali tata air serta tak ketinggalan sebagai sarana estetika kota. Keberadaan ruang ini tak hanya menjadikan kota menjadi sekedar tempat yang sehat dan layak huni tapi juga nyaman dan asri.

Berdasarkan jenisnya RTHKP meliputi taman kota, taman wisata alam, taman rekreasi, taman lingkungan perumahan dan permukiman, taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial, taman hutan raya, hutan kota, hutan lindung, bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah, cagar alam, kebun raya, kebun binatang, pemakaman umum, lapangan olah raga, lapangan upacara, parkir terbuka, lahan pertanian perkotaan,  jalur dibawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET), sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa, jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa gas dan pedestrian,  kawasan dan jalur hijau, daerah penyangga (buffer zone) lapangan udara dan taman atap (roof garden).

Dari sumber yang saya dapat, terdapat 2 jenis Ruang Terbuka Hijau yaitu:

1. Ruang Terbuka Hijau Aktif,

Merupakan ruang terbuka yang memiliki fungsi sebagai tempat kegiatan manusia di dalamnya. Ruang terbuka hijau ini biasanya dengan dilengkapi elemen-elemen pendukung taman bermain antara lain ayunan, petung, bangku taman dan sebagainya.

2. Ruang Terbuka Hijau Pasif,

Merupakan ruang terbuka yang memiliki fungsi bukan sebagai kegiatan manusia. Biasanya ruang terbuka ini hanya sebagai elemen estetis saja, sehingga kebanyakan untuk menjaga keindahan tanaman di dalam taman tersebut akan dipasang pagar di sepanjang sisi luar taman.

Tiga nilai utama yang seharusnya dimiliki oleh ruang publik agar menjadi ruang publik yang baik ialah ;

a. Ruang yang responsive

Artinya ruang publik didesain dan diatur untuk melayani kebutuhan pemakainya. Selain itu ruang public menjadi suatu tempat menemukan hal-hal baru akan dirinya atau orang lain. Pada ruang public masyarakat juga dapat menemukan ide-ide baru, sehingga dapat dikatakan sebagai tempat mencari inspirasi.

b. Ruang yang demokratis

Ruang public harus dapat melindungi hak-hak kelompok pemakainya. Ruang public dapat dipakai oleh semua kelompok dan memberikan kebebasan bertindak bagi pemakainya sehingga untuk sementara mereka dapat memiliki ruang public tersebut. Ini berarti pada suatu ruang public, seseorang dapat bebas melakukan apa saja yang mereka inginkan tetapi tetap memperhatikan batasan ( norma ) yang berlaku sehingga tidak mengganggu kebebasan orang lain.

c. Ruang yang mempunyai arti atau makna

Ruang public harus dapat memberikan pemakainya berhubungan kuat dengan ruang public itu sendiri, kehidupan pribadinya, dan dunia yang lebih luas. Ruang public yang memberikan arti seperti ini akan membuat masyarakat selalu ingin berkunjung ke sana lagi.

Kualitas ruang public dapat ditinjau dari dua pokok segi yaitu segi fisik dan non fisik. Beberapa criteria yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas seara fisik, antara lain :

  • Ukuran

Ruang terbuka yang ada harus sesuai dengan keputusan serta standar penyediaan sarana yang ada. Contoh misalnya kebutuhan pedestrian ways yang baik ialah sekitar2,5 sampai 4 meter sehingga pejalan kaki merasa bebas bergerak.

  • Kelengkapan sarana elemen pedukung

Kelengkapan saranan pendukung dalam suatu ruang public sangat menentukan kualitas ruang tersebut. Beberapa kelengkapan pendukung dalam suatu ruang public khususnya taman misalnya tempat duduk, papan anjuran, tempat sampah, dan lampu jalan atau taman.

  • Desain

Desain dalam suatu ruang public akan menunjang fungsi serta aktivitas di dalamnya.

  • Kondisi

Kondisi suatu sarana lingkungan akan sangat menentukan terhadapa kualitas yang ada. Di mana dengan kondisi sarana yang baik akan menunjang kenyamanan, keamanan, dan kemudahan dalam menggunakan ruang public.

Sedangkan kualitas non fisik dapat dilihat melalui beberapa criteria, antara lain yaitu :

  • Kenyamanan ( comfort )

Yaitu ruang terbuka harus memiliki lingkungan yang nyaman serta terbebas dari gangguan aktifitas di sekitarnya.

  • Keamanan dan keselamatan ( safety and security )

Yaitu terjamin keamanan dan keselamatan dari berbagai gangguan ( aktifitas lalu-lintas, kriminalitas, dan lain-lain.

  • Kemudahan ( accessibility )

Yaitu kemudahan memperoleh pelayanan dan kemudahan akses transportasi untuk menuju ruang publik tersebut.

Seni taman sebagai bagian dari Arsitektur ialah suatu bagian dari bidang seni yang berorientasi pada benda-benda hidup yang mempunyai evolusi yang tak henti-hentinya. Arsitektur Lansekap adalah perpaduan antara pengetahuan arsitektur dan perencanaan yang tidak hanya berbentuk gerombol penghijauan tapi juga meliputi pengerjaan konture, pembentukan kolam air, perencanaan jalan-jalan, menciptakan kerja antara benda hidup dan benda mati serta banyak lagi.

Berikut adalah contoh desain RTHKP :

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: http://google.com/

Arsitektur dan Lingkungan

Sebelum seorang arsitek membuat suatu bangunan, dia harus memperhatikan terlebih dahulu dampak positif dan negatif apa yang akan timbul ketika bangunan tersebut dibangun. Dan semua itu tidak hanya dampak yang terjadi di masa kini saja, tetapi dampak yang akan terjadi dimasa yang akan datang juga.

Untuk menyikapi kondisi lingkungan kita yang mulai terasa dampak dari global warming, efek rumah kaca,  polusi yang tak terbendung serta bertumbuhnya desain bangunan yang tidak mencitrakan alam sebagai tema utamanya. Desain bangunan di Indonesia sebaiknya tidak melupakan kaidah-kaidah arsitektur tropis yang notabene sudah sesuai dengan kondisi “alamnya” dan iklim di Indonesia. Tetapi saat ini kaidah tersebut mulai ditinggalkan, bangunan yang kebarat-baratan tanpa perhitungan kondisi cuaca di Indonesia sudah menjadi tren.

Menurut sumber yang saya dapatkan,

Arsitektur yang sadar lingkungan yaitu :

  1. Holistik
  2. Topografi
  3. Hemat Energi
  4. Menggunakan material yang ramah lingkungan

 

Prinsip-prinsip dalam menggunakan bahan bangunan:

  • ● Menggunakan bahan baku, energy dan air seminimal mungkin
  • ● Hindari bahan bangunan yang berbahaya (logam berat & chlor)
  • ● Bahan yang digunakan harus kuat dan tahan lama
  • ● Bahan dan bagian bangunan harus mudah diperbaiki/diganti
  • ● Bahan bangunan dapat di daur ulang
  • ● Minimalkan limbah yang dihasilkan